Sabtu, 03 September 2011

Mc Laren Menjanjikan Determinasi

MENDOMINASI dalam dua Grand Prix terakhir, membuat McLaren tampil sebagai perusak kedigdayaan Red Bull Racing. McLaren sempat mengalami fase suram di pertengahan musim ini. Rangkaian rapor negatif menghiasi perjalanan mereka di edisi 2011 ini.

Dua pembalapnya, Lewis Hamilton dan Jenson Button acapkali tampil fluktuatif.

Situasi ini semakin diperparah dengan performa mobil yang acapkali menuai masalah. Peranan tim berkolerasi dengan pencapaian tim berjuluk The Silver Arrows ini. Kita tidak pernah lupa bagaimana tim salah melakukan perhitungan bahan bakar yang membuat Hamilton memperlambat laju mobilnya di GP Inggris.

Pun demikian, dengan kelalaian kru pit-stop saat memasang ban mobil Button di GP Jerman. Catatan kusam itu membuat tim yang berbasis di Woking  itu harus kehilangan beberapa poin krusial yang membuat perolehan poin McLaren semakin merenggang dengan Red Bull.

Tapi peluang merebut juara dunia bagi McLaren belumlah sirna. Mereka tetap memberikan tekanan kuat kepada Red Bull. Contoh konkretnya, dalam dua seri terakhir jelang jeda tengah musim, duo McLaren berturut-turut meraih podium pertama. Tim yang identik dengan warna silver ini sukses merebut podium pertama di GP Jerman dan Hungaria.

Situasi ini pun didukung dengan grafik penurunan drastis dari Red Bull. Kendati sepanjang episode 2011 ini, Red Bull terlihat begitu perkasa, toh mereka bukanlah tim yang sempurna. Dua punggawanya, Sebastian Vettel dan Mark Webber membuktikan mereka masih manusia biasa. Diharapkan bisa berjaya di rumah sendiri, Vettel hanya mampu finis ke empat di Nurburgring.

Untuk pertama kalinya gagal podium di GP Jerman pada musim ini, penampilan Vettel pun naik turun untuk merebut podium pertama. Di GP Hungaroring, Vettel hanya mampu berdiri di podium tiga.

Nah, berkaca dari situasi di atas McLaren hendaknya bisa momentum kejatuhan Red Bull untuk memperoleh hasil terbaik. Memang, kendati dibutuhkan keajaiban untuk melewati perolehan poin Vettel dan Webber. Tapi bermodal tekad dan kerja keras tanpa kenal lelah rasanya tidak ada yang tidak mungkin guna mengubah peta persaingan yang berjalan monoton di musim ini.

Lagipula, masih ada delapan seri sisa yang hendaknya dimanfaatkan dengan baik oleh McLaren. Untuk mengawalinya, mereka harus tampil spartan di GP Belgia sebagai syarat mutlak untuk mengungguli Red Bull yang masih kokoh di puncak klasemen pembalap dan konstruktor.

Kita tunggu, apakah dua ksatria McLaren mampu memangkas selisih poin dengan Red Bull yang mencapai lebih dari 50 angka? Masih sulit meneropongnya, terlebih rintangan tidak hanya datang dari tim Banteng Kembar, karena tim Kuda Jingkrak, Ferrari pun siap menghadang. Mampukah McLaren membuktikannya di lintasan?

“Meski sebelumnya kami hanya mampu memenangi tiga dari lima balapan terakhir, kami masih menyimpan determinasi tinggi dan bisa lebih tangguh dari sebelumnya. Setiap balapan, Vodafone McLaren selalu membuktikan ketahanan dan determinasi, terutama  di momen yang krusial dalam kejuaraan. Kami sudah lebih dari siap untuk bertarung di setiap seri,” garansi tim prinsipal, Martin Whitmarsh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. News sport . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by Herdiansyah . Published by Borneo Templates